Selasa, 14 Oktober 2014
Rabu, 01 Oktober 2014
Tips dan Trik
selama saya mengikuti kuliah ppai, pengetahuan saya akan perkembangan teknologi dan informasi makin bertambah. mungkin tips nya buat adek adek semua yang mengikti kuliah ppai :
1. rajin itu pasti
2. time is waktu
3. jangan menyerah
4. kerja berdua lebih baik dari pada kerja sendiri
mungkin itu saja buat adek2 sekian dan trima kasih
1. rajin itu pasti
2. time is waktu
3. jangan menyerah
4. kerja berdua lebih baik dari pada kerja sendiri
mungkin itu saja buat adek2 sekian dan trima kasih
IPTEK
Perkembangan dan Kemajuan Teknologi
Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di indonesia berkembang
dari tahun ke tahun sejak indonesia masih dalam penjajahan Belanda.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia pada masa
penjajahan dipelopori dan diperkenalkan oleh pemerintah kolonial
Belanda. Pada waktu itu masyarakat diperkenalkan pada persenjataan
modern baik yang ringan maupun yang berat. Teknologi lain yang
diperlihatkan dan digunakan oleh Belanda berupa kendaraan tempur dan
alat-alat transportasi lainnya. Teknologi-teknologi tersebut berasal
dari negara-negara di Eropa. Kemudian pemerintah kolonial Belanda
menanamkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan di
sekolah-sekolah maupun dengan cara penggunaan secara langsung kepada
masyarakat di indonesia.
Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dari barat di Indonesia
membawa dampak bagi kemajuan negara Indonesia. Masyarakat Indonesia
mulai melakukan pergerkan untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Di
samping itu penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia juga
membawa dampak bagi semangat juang bangsa Indonesia. Mereka
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk mencari
informasi-informasi terkini mengenai keadaan dunia. Oleh karena itu
masyarakat Indonesia benar-benar terbantu dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Pada masa kolonial perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi belum begitu maksimal. Pemerintah koloniallah yang menjadi
penyebab perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia.
Pemerintah kolonial menghalangi akses-akses masuknya ilmu pengetahuan
dan teknologi dari barat ke Indonesia. Mereka juga melakukan pelarangan
terhadap pendidikan bagi masyarakat Indonesia untuk mempelajari ilmu
pengetahuan dan teknologi. Akibatnya indonesia tertinggal jauh dengan
negara-negara di sekitarnya. Secara keseluruhan penyebab lain dari
ketertinggalan Indonesia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
adalah sebagai berikut :
a. Terbatasnya jumlah orang Indonesia yang mendapat pendidikan terutama pendidikan tinggi
b. Masyarakat Indonesia jarang terlibat langsung dalam pengembangan iptek
c. Pemerintah Belanda dan perusahaan-perusahaan yang berada di indonesia untuk melakukan alih teknologi.
d. Minimnya industrialisasi.
e. Kurangnya inovasi teknologi yang berarti di dalam masyarakat indonesia sendiri.
Setelah merdeka, perkembangan ilmu pengatahuan dan teknologi
berkembang pesat di Indonesia. Hal ini didorong dengan terbukanya
akses-akses untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi
masyarakat di Indonesia. Kemerdekaan menciptakan keadilan dalam
mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat di Indonesia.
Mereka mempelajari sedikit demi sedikit di sekolah-sekolah yang sudah
dibuka untuk semua kalangan masyarakat Indonesia. Dengan bekal
pengetahuan ini kemudian masyarakat Indonesia melakukan berbagai inovasi
dan eksperimen ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan di Indonesia.
Pembangunan bidang iptek pada PJPT II merupakan kesinambungan
perluasan dari PJPT I. Menurut GBHN 1993 sasaran pembangunan ekonomi
PJPT II adalah sebagai berikut:
- Tercapainya kemampuan nasional dalam pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan iptek yang dibutuhkan bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan, peradaban, ketangguhan, dan daya saing bangsa.
- Terpacunya pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan menuju masyarakat yang berkualitas, maju, mandiri, dan sejahtera yang dilandasi nilai-nilai spiritual, moral dan etik berdasarkan nilai luhur bangsa serta nilai keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Untuk mencapai sasaran tersebut, maka arah pembangunan iptek adalah sebagai berikut:
- Pemanfaatan pengembangan dan penguasaannya dapat mempercepat proses pembaharuan.
- Meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
- Memperluas lapangan kerja.
- Meningkatkan kualitas harkat dan martabat bangsa serta meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Sedangkan kebijaksanaan iptek dalam Pelita VI pada PJPT II ada 5 sektor sebagai berikut.
1. Teknik Produksi : Yaitu keseluruhan unsur yang turut berperan dalam kegiatan manusia yang menghasilkan barang dan jasa.
2. Sektor Teknologi : Yaitu kemampuan teknologi dan rekayasa
yang mendasari kemampuan bangsa Indonesia dalam melakukan inovasi.
3. Sektor Ilmu Pengetahuan Terapan : Yaitu Ilmu pengetahun yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
4. Sektor Ilmu Pengetahuan Dasar : Yaitu ilmu pengetahuan yang
menjadi landasan bagi pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam, Sosial,
Humaniora, dan mendukung mutu SDM.
5. Sektor Kelembagaan Iptek L: Yaitu iptek yang diarahkan
untuk meningkatkan SDM agar lebih produktif, kreatif, dan inovatif.
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia
setelah merdeka terbagi menjadi dua dekade. Pada dekade pertama, yaitu
tahun 1945-1960, bangsa indonesia mulai mengerti arti teknologi
produksi, walaupun masih dalam tingkat pasif dan penuh ketergantunga
pada pihak luar negeri. Hasil dari pengenalan ilmu pengenalan teknologi
untuk pertama kali yaitu pembangunan pabrik semen di Gresik, pabrik
kertas di blabak (Magelang),pabrik gelas, dan kosmetik di Surabaya di
pertengahan dekade 1950an. Pada dekade ke-2 yaitu pada tahun 1976 dengan
mendirikan pabrik pesawat terbang di Bandung yang di beri nama industri
pesawat terbang NUR TANIO (IPTN) yang menggunakan teknologi yang lebih
canggih lagi. Teknologi dari pabrik pesawat terbang ini mengacuh pada
teknologi di Jerman.
Ilmu pengetahuan dan teknologi di satu sisi bermanfaat bagi manusia
dan makhluk hidup lainnya, di sisi lain menimbulkan dampak negatif.
Kemajuan dan Manfaat IPTEK
1. Limbah ternak untuk pupuk (kompos).
2. Sampah dimanfaatkan menjadi gas bio yang berguna untuk keperluan memasak, penerangan, dan tenaga gerak.
3. Dengan detoksifikasi surya yaitu sistim pengolahan air yang
terkontaminasi dengan memanfaatkan panas matahari/ultraviolet sehingga
menghasilkan air yang bersih.
4. Dalam bidang komunikasi (radio,TV, telephone, handphone,
internet) sehingga penggunaan waktu lebih efisien dan cepat mendapatkan informasi.Source : http://beyarofat.wordpress.com/2014/06/19/perkembangan-dan-kemajuan-teknologi/
BAHASA INGGRIS
Jurusan
ini mendidik calon sarjana pendidikan yang memiliki kompetensi sebagai
guru Bahasa Inggris yang handal dan profesional, siap menghadapi
tuntutan profesionalitas guru. Kualifikasi dosen jurusan ini sebagian
besar bergelar Doktor dan Master dari berbagai unversitas di luar
negeri. Selain itu juga ditunjang oleh tenaga pengajar Native Speaker
dari English Speaking Country terutama untuk mata kuliah Speaking.
Jurusan Pendidikan Bahasa
Inggris memiliki sarana dan prasarana serta fasilitas yang sangat
memadai sebagai penunjang pelaksana pembelajaran, yaitu ruang kelas
multimedia, Computerized Digital Language Laboratory, Laboratorium
Drama, Laboratorium Micro Teaching. Selain itu, juga didukung oleh
unit-unit yang berhubungan dengan peningkatan kualitas pembelajaran
antara lain, Language Center (LC), American Corner (Amcor), American
Foundation (AMINEF), dan Kursus Bahasa Asing (KBA). Fasilitas bersama
seperti Digital Library dan Internet hotspot area juga sangat menunjang
belajar mahasiswa.
Untuk membekali lulusan
dengan ketrampilan tambahan dan siap bekerja di masyarakat, maka jurusan
ini menyajikan mata kuliah English for Young Learners (EYL), Bussiness
English (BE), dan Translation. Mahasiswa dapat bebas memilih satu dari
tiga mata kuliah pilihan tersebut. Harapannya, alumninya dapat memiliki
ketrampilan yang menunjang masa depannya, memliki ketrampilan berbisnis,
berwirausaha, serta dapat bergelut di bidang perhotelan atau
pariwisata.
Berbagai kegiatan ekstra yang
secara rutin dan berkala diselenggarakan oleh JBPIng adalah Academic
Dialogue, General Lecture, English Camp, English Movie Club, Debate
Contest, Sport dan Ice Cream Party, dan English Nite. Khusus pada hari
Rabu dan Jum’at, mahasiswa dan dosen JPBIng wajib mengenakan PIN
bertuliskan “Just speak English with me”, sebagai identitas pelaksana
program English day di Jurusan pendidikan Bahasa Inggris. Dengan slogan
JPBIng berbunyi “English Brings You A Bright Future”, maka JPBIng yakin
mampu menjadi prodi yang benar-benar dapat mencetak lulusannya memiliki
masa depan yang cerah dan professional.
Source : english.umm.ac.id
Sejarah UMM
Sejarah Singkat UMM
Universitas
Muhammadiyah Malang (UMM) berdiri pada tahun 1964, atas prakarsa
tokoh-tokoh dan Pimpinan Muhammadiyah Daerah Malang. Pada awal
berdirinya Universitas Muhammadiyah Malang merupakan cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta,
yang didirikan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Jakarta
dengan Akte Notaris R. Sihojo Wongsowidjojo di Jakarta No. 71 tang-gal
19 Juni 1963.
Pada waktu itu, Universitas Muhammadiyah Malang mempunyai 3 (tiga) fakultas, yaitu (1) Fakultas Ekonomi, (2) Fakultas Hukum, dan (3) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Agama. Ketiga fakultas ini mendapat status Terdaftar dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada tahun 1966 dengan Surat Keputusan Nomor 68/B-Swt/p/1966 tertanggal 30 Desember 1966.
Pada
tanggal 1 Juli 1968 Universitas Muhammadiyah Malang resmi menjadi
universitas yang berdiri sendiri (terpisah dari Universitas Muhammadiyah
Jakarta), yang penyelenggaraannya berada di tangan Yayasan Perguruan
Tinggi Muhammadiyah Malang, dengan Akte Notaris R. Sudiono, No. 2
tertanggal 1 Juli 1968. Pada perkembangan berikutnya akte ini kemudian
diperbaharui dengan Akte Notaris G. Kamarudzaman No. 7 Tanggal 6 Juni
1975, dan diperbaharui lagi dengan Akte Notaris Kumalasari, S.H. No. 026
tanggal 24 November 1988 dan didaftar pada Pengadilan Malang Negeri No.
88/PP/YYS/ XI/ 1988 tanggal 28 November 1988.
Pada
tahun 1968, Universitas Muhammadiyah Malang menambah fakultas baru,
yaitu Fakultas Kesejahteraan Sosial yang merupakan fi‘lial dari Fakultas
Kesejahteraan Sosial Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dengan demikian,
pada saat itu Universitas Muhammadiyah Malang telah memiliki empat
fakultas. Selain itu, FKIP Jurusan Pendidikan Agama mendaftarkan diri
sebagai Fakultas Agama yang berada dalam naungan Departemen Agama dengan
nama Fakultas Tarbiyah.
Pada
tahun 1970 Fakultas Tarbiyah ini mendapatkan status yang sama dengan
Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (IAIN), dengan Surat Keputusan
Menteri Agama Nomor 50 Tahun 1970. Pada tahun ini pula Fakultas
Kesejahteraan Sosial mengubah namanya menjadi Fakultas Ilmu Sosial
dengan Jurusan Kesejahteraan Sosial. Kemudian pada tahun 1975 Fakultas
ini resmi berdiri sendiri (terpisah dari Universitas Muhammadiyah
Jakarta) dengan Surat Keputusan Terdaftar Nomor 022 A/1/1975 tanggal 16
April 1975.
Fakultas yang kemudian ditambahkan adalah Fakultas Teknik, yaitu pada tahun 1977. Pada tahun 1980 dibuka pula Fakultas Pertanian, kemudian menyusul Fakultas Peternakan.
Antara tahun 1983 sampai dengan 1993, ditambahkan jurusan-jurusan baru
dan ditingkatkan status jurusan-jurusan yang suudah ada. Yang terakhir,
pada tahun 1993 Universitas Muhammadiyah Malang membuka Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen dan Magister Sosiologi Pedesaan
.
Sampai
tahun akademik 1994/1995 ini, Universitas Muhammadiyah Malang telah
memiliki 9 fakultas dan 25 jurusan/program studi tingkat strata Si, dua
program studi strata-S2, dan satu akademi /strata-D3 Keperawatan.
Pada
rentang tiga puluh tahun perjalanan UMM ini (1964- 1994), perkembangan
yang paling berarti dimulai pada tahun 1983-an. Sejak saat itu dan
seterusnya UMM mencatat perkembangan yang sangat mengesankan, balk dalam
bidang peningkatan status Jurusan, dalam pembenahan administrasi,
penambahan sarana dan fasilitas kampus, maupun penambahan dan
peningkatan kualitas tenaga pengelolanya (administrasi dan akademik).
Tahun 2009, UMM menggabungkan Fakultas Pertanian dan Fakultas
Peternakan-Perikanan menjadi Fakultas Pertanian dan Peternakan agar sesuai dengan konsorsium Ilmu-ilmu Pertanian.
Dalam bidang sarana fisik dan fasilitas akademik, kini telah tersedia tiga buah kampus: Kampus I di Jalan Bandung No. 1, Kampus II di Jalan Bendungan Sutami No. 188a, dan Kampus III (Kampus
Terpadu) di Jalan Raya Tlogo Mas. Dalam bidang peningkatan kuantitas
dan kualitas tenaga akademik, telah dilakukan (1) rekruitmen dosen-dosen
muda yang berasal dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di pulau
Jawa, (2) Peningkatan kualitas para dosen dengan mengirim mereka untuk
studi lanjut (S2 dan S3) di dalam maupun di luar negeri.
Berkat
perjuangan yang tidak mengenal berhenti ini, maka kini Universitas
Muhammadiyah Malang sudah menjelma ke arah perguruan tinggi alternatif.
Hal ini sudah diakui pula oleh Koordinator Kopertis Wilayah VII yang
pada pidato resminya pada wisuda sarjana Universitas Muhammadiyah
Malang tanggal 11 Juli 1992, mengemukakan bahwa UMM tergolong perguruan
tinggi yang besar dan berprospek untuk menjadi perguruan tinggi masa
depan.
TARAKAN
Kota Tarakan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lambang Kota Tarakan Semboyan: BAIS (Bersih, Aman, Indah, Sehat, dan Sejahtera) Julukan: Bumi Paguntaka |
|
Peta lokasi Kota Tarakan Koordinat: 3°14'23"-3°26'37" LU 117°30'50"-117°40'12" BT |
|
Provinsi | Kalimantan Utara |
Dasar hukum | UU RI No. 29 Tahun 1997 |
Tanggal | 15 Desember 1997 |
Pemerintahan | |
- Walikota | Ir. Sofian Raga, M.Si |
- APBD | Rp1,7 Triliun (2013) |
Luas | 250,80 km² |
Populasi | |
- Total | 239.787 jiwa |
- Kepadatan | 956 jiwa/km² |
Demografi | |
- Suku bangsa | Tidung, Banjar, Jawa, Bugis, Tionghoa dan lain-lain |
- Bahasa | Bahasa Indonesia dan Bahasa Tidung |
- Zona waktu | WITA |
- Kode area telepon | 0551 |
- Bandar udara | Bandar Udara Internasional Juwata |
Pembagian administratif | |
- Kecamatan | 4 |
- Kelurahan | 20 |
- Flora resmi | Bakau |
- Fauna resmi | Bekantan |
- Situs web | http://www.tarakankota.go.id/ |
Semboyan dari kota Tarakan adalah Tarakan Kota "BAIS" (Bersih, Aman, Indah, Sehat dan Sejahtera).
Daftar isi
Sejarah
Tarakan menurut cerita rakyat berasal dari bahasa tidung “Tarak” (bertemu) dan “Ngakan” (makan) yang secara harfiah dapat diartikan “Tempat para nelayan untuk istirahat makan, bertemu serta melakukan barter hasil tangkapan dengan nelayan lain. Selain itu Tarakan juga merupakan tempat pertemuan arus muara Sungai Kayan, Sesayap dan Malinau.[1]Era Kerajaan Tidung
Kerajaan Tidung[3] atau dikenal pula dengan nama Kerajaan Tarakan (Kalkan/Kalka) adalah kerajaan yang memerintah Suku Tidung di Kalimantan Utara, yang berkedudukan di Pulau Tarakan dan berakhir di Salimbatu. Sebelumnya terdapat dua kerajaan di kawasan ini, selain Kerajaan Tidung, terdapat pula Kesultanan Bulungan yang berkedudukan di Tanjung Palas. Berdasarkan silsilah (Genealogy) yang ada bahwa dipesisir timur Pulau Tarakan yaitu di kawasan Dusun Binalatung sudah ada Kerajaan Tidung Kuno (The Ancient Kingdom of Tidung), kira-kira pada tahun 1076-1156, kemudian berpindah ke pesisir selatan Pulau Tarakan di kawasan Tanjung Batu pada tahun 1156-1216, lalu bergeser lagi ke wilayah barat yaitu ke kawasan Sungai Bidang kira-kira pada tahun 1216-1394, setelah itu berpindah lagi, yang relatif jauh dari Pulau Tarakan ke daerah Pimping bagian barat dan kawasan Tanah Kuning, sekitar tahun 1394-1557, dibawah pengaruh Kesultanan Sulu.Dari riwayat-riwayat yang terdapat dikalangan suku Tidung tentang kerajaan yang pernah ada dan dapat dikatakan yang paling tua di antara riwayat lainnya yaitu dari Menjelutung di Sungai Sesayap dengan rajanya yang terakhir bernama Benayuk. Berakhirnya zaman Kerajaan Menjelutung karena ditimpa malapetaka berupa hujan ribut dan angin topan yang sangat dahsyat sehingga mengakibatkan perkampungan di situ runtuh dan tenggelam kedalam air (sungai) berikut warganya. Peristiwa tersebut dikalangan suku Tidung disebut Gasab yang kemudian menimbulkan berbagai mitos tentang Benayuk dari Menjelutung.
Dari beberapa sumber didapatkan riwayat tentang masa pemerintahan Benayuk yang berlangsung sekitar 35 musim. Perhitungan musim tersebut adalah berdasarkan hitungan hari bulan (purnama) yang dalam semusim terdapat 12 purnama. Dari itu maka hitungan musim dapat disamakan lebih kurang dengan tahun Hijriah. Apabila dirangkaikan dengan riwayat tentang beberapa tokoh pemimpin (Raja) yang dapat diketahui lama masa pemerintahan dan keterkaitannya dengan Benayuk, maka diperkirakan tragedi di Menjelutung tersebut terjadi pada sekitaran awal abad XI. Kelompok-kelompok Suku Tidung pada zaman Kerajaan Menjelutung belumlah seperti apa yang terdapat sekarang ini, sebagaimana diketahui bahwa dikalangan Suku Tidung yang ada di Kalimantan Timur dan Utara sekarang terdapat 4 (empat) kelompok dialek bahasa Tidung, yaitu :
- Dialek bahas Tidung Malinau
- Dialek bahasa Tidung Sembakung.
- Dialek bahas Tidung Sesayap.
- Dialek bahas Tidung Tarakan yang biasa pula disebut Tidung Tengara yang kebanyakan bermukim di daerah air asin.
Berikut adalah raja-raja yang pernah memimpin Kerajaan Tidung :
- Benayuk dari sungai Sesayap, Menjelutung (Masa Pemerintahan ± 35 Musim)
- Yamus (Si Amus) (Masa Pemerintahan ± 44 Musim)
- Ibugang (Aki Bugang)
- Itara (Lebih kurang 29 Musim)
- Ikurung (Lebih kurang 25 Musim)
- Ikarang (Lebih kurang 35 Musim), di Tanjung Batu (Tarakan).
- Karangan (Lebih kurang Musim)
- Ibidang (Lebih kurang Musim)
- Bengawan (Lebih kurang 44 Musim)
- Itambu (Lebih kurang 20 Musim)
- Aji Beruwing Sakti (Lebih kurang 30 Musim)
- Aji Surya Sakti (Lebih kurang 30 Musim)
- Aji Pengiran Kungun (Lebih kurang 25 Musim)
- Pengiran Tempuad (Lebih kurang 34 Musim)
- Aji Iram Sakti (Lebih kurang 25 Musim) di Pimping, Bulungan
- Aji Baran Sakti (Lebih kurang 20 Musim).
- Datoe Mancang (Lebih kurang 49 Musim)
- Abang Lemanak (Lebih kurang 20 Musim), di Baratan, Bulungan
- Ikenawai bergelar Ratu Ulam Sari (Lebih kurang 15 Musim)
Era Dinasti Tengara
Dinasti Tengara bermulai pada tahun 1557-1916 Masehi, dinasti ini pertama kali dipimpin oleh Amiril Rasyd Gelar Datoe Radja Laoet pada tahun 1557 Masehi dan berakhir pada saat dipimpin oleh Datoe Adil pada tahun 1916, Dinasti Tengara berlokasi di kawasan Pamusian, Tarakan TengahBerikut adalah raja-raja yang pernah berkuasa pada masa Dinasti Tengara :
- Amiril Rasyd Gelar Datoe Radja Laoet (1557-1571)
- Amiril Pengiran Dipati I (1571-1613)
- Amiril Pengiran Singa Laoet (1613-1650)
- Amiril Pengiran Maharajalila I (1650-1695)
- Amiril Pengiran Maharajalila II (1695-1731)
- Amiril Pengiran Dipati II (1731-1765)
- Amiril Pengiran Maharajadinda (1765-1782)
- Amiril Pengiran Maharajalila III (1782-1817)
- Amiril Tadjoeddin (1817-1844)
- Amiril Pengiran Djamaloel Kiram (1844-1867)
- Ratoe Intan Doera/Datoe Maoelana (1867-1896), Datoe Jaring gelar Datoe Maoelana adalah putera Sultan Bulungan Muhammad Kaharuddin (II)
- Datoe Adil (1896-1916)
Era Hindia Belanda
Ketenangan masyarakat setempat agak terganggu ketika pada tahun 1896, sebuah perusahaan perminyakan Belanda, BPM (Bataavishe Petroleum Maatchapij) menemukan adanya sumber minyak di pulau ini. Banyak tenaga kerja didatangkan terutama dari pulau jawa seiring dengan meningkatnya kegiatan pengeboran. Mengingat fungsi dan perkembangan wilayah ini, pada tahun 1923 Pemerintah Hindia Belanda merasa perlu untuk menempatkan seorang Asisten Residen di pulau ini yang membawahi 5 (lima) wilayah, yakni: Tanjung Selor, Tarakan, Malinau, Apau Kayan dan Berau. Namun pada masa pasca kemerdekaan, Pemerintah RI merasa perlu untuk mengubah status kewedanan Tarakan menjadi Kecamatan Tarakan sesuai dengan Keppress RI No. 22 Tahun 1963.Era Pendudukan Jepang
Pada saat pendaratan Sekutu, angkatan Jepang di Tarakan berjumlah 2.200 orang yang didatangkan dari Angkatan Darat Kekaisaran Jepang dan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Satuan terbesar adalah Batalion Infantri Independen ke-455 yang berkekuatan 740 orang yang dikomandoi oleh Mayor Tadai Tokoi. 150 pasukan pendukung AD juga ada di Tarakan. Sumbangan AL kepada garnisun Tarakan tersusun atas 980 pelaut yang dikomandoi oleh Komandan Kaoru Kaharu. Satuan laut utama adalah Angkatan Garnisun Laut ke-2 yang berkekuatan 600 orang. Satuan laut ini dilatih bertempur sebagai infantri dan mengoperasikan beberapa senapan pertahanan pesisir. 350 pekerja minyak sipil Jepang juga diharapkan bertempur pada saat serangan Sekutu. Angkatan Jepang termasuk sekitar 50 orang Indonesia yang berdinas di satuan pengawal pusat. Mayor Tokoi mengarahkan keseluruhan pertahanan Tarakan, meskipun hubungan antara AL dan AD buruk.[4]Angkatan Jepang dipusatkan di sekitar Lingkas, pelabuhan utama Tarakan dan tempat satu-satunya pantai yang cocok untuk pendaratan pasukan.[5] Pembela itu telah menghabiskan waktu beberapa bulan sebelum serangan yang menyusun posisi bertahan dan menanam ranjau.[6] Pertahanan yang diatur itu banyak dipakai selama pertempuran, dengan taktik Jepang yang difokuskan pada posisi bertahan pra-persiapan yang kuat. Jepang tak melakukan kontra-serangan besar apapun, dan kebanyakan gerakan menyerang terbatas pada beberapa pihak penyerang yang mencoba menyelusup garis Australia.[7]
Mendapatkan ladang minyak Tarakan adalah satu tujuan awal Jepang selama Perang Pasifik. Jepang menyerang Tarakan pada tanggal 11 Januari 1942 dan mengalahkan garnisun Belanda yang kecil dalam pertempuran yang berlangsung selama 2 hari di mana separuh pasukan Belanda gugur. Saat ladang minyak Tarakan berhasil disabotase oleh Belanda sebelum penyerahannya, Jepang bisa dengan cepat memperbaikinya agar bisa menghasilkan lagi dan 350.000 barel diproduksi tiap bulan dari awal tahun 1944.[8]
Menyusul penyerahan Belanda, 5.000 penduduk Tarakan amat menderita akibat kebijakan pendudukan Jepang. Banyaknya pasukan Jepang yang ditempatkan di pulau ini mengakibatkan penyunatan bahan makanan dan sebagai akibatnya banyak orang Tarakan yang kurang gizi. Selama pendudukan itu, Jepang membawa sekitar 600 buruh ke Tarakan dari Jawa. Jepang juga memaksa sekitar 300 wanita Jawa untuk bekerja sebagai "jugun ianfu" (wanita penghibur) di Tarakan setelah membujuk mereka dengan janji palsu mendapatkan kerja sebagai juru tulis maupun membuat pakaian.[9]
Arti penting Tarakan bagi Jepang makin menguap dengan gerak maju cepat angkatan Sekutu ke daerah itu. Tanker minyak Jepang yang terakhir meninggalkan Tarakan pada bulan Juli 1944, dan serangan udara Sekutu yang hebat pada tahun-tahun itu menghancurkan produksi minyak dan fasilitas penyimpanan di pulau itu.[10] Serangan ini juga membunuh beberapa ratus penduduk sipil Indonesia.[11] Sejalan dengan kepentingannya yang makin menurun, garnisun Jepang di Tarakan berkurang pada awal 1945 saat salah satu dari 2 batalion infantri yang ditempatkan di pulau itu (Batalion Infantri Independen ke-454) ditarik ke Balikpapan. Batalion ini dihancurkan oleh Divisi ke-7 Australia pada bulan Juli selama Pertempuran Balikpapan.[12]
Era Kemerdekaan
Letak dan posisi yang strategis telah mampu menjadikan kecamatan Tarakan sebagai salah satu sentra industri di wilayah Provinsi Kalimantan Timur bagian utara sehingga pemerintah perlu untuk meningkatkan statusnya menjadi Kota Administratif sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 1981.Status Kota Administratif kembali ditingkatkan menjadi Kotamadya berdasarkan Undang-undang RI No. 29 Tahun 1997 yang peresmiannya dilakukan langsung oleh Menteri dalam Negeri pada tanggal 15 Desember 1997, sekaligus menandai tanggal tersebut sebagai Hari Jadi Kota Tarakan.
Sejak tahun 2012, Kota Tarakan merupakan bagian dari Provinsi Kalimantan Utara, seiring dengan pemekaran provinsi baru tersebut dari Provinsi Kalimantan Timur.
Pemerintahan
Kecamatan
Kota Tarakan terbagi atas 4 Kecamatan, yaitu:- Kecamatan Tarakan Barat
- Kecamatan Tarakan Tengah
- Kecamatan Tarakan Timur
- Kecamatan Tarakan Utara
Kelurahan
Kota Tarakan terdiri dari 4 Kecamatan dan 20 Kelurahan, untuk Kecamatan Tarakan Barat dan Tarakan Tengah masing-masing terdiri dari 5 Kelurahan, untuk Tarakan Timur terdiri dari 7 Kelurahan dan 3 Kelurahan untuk Tarakan Utara.Berikut adalah daftar Kelurahan di Kota Tarakan:
- Kelurahan Karang Anyar
- Kelurahan Karang Anyar Pantai
- Kelurahan Karang Balik
- Kelurahan Karang Rejo
- Kelurahan Karang Harapan
- Kelurahan Pamusian
- Kelurahan Kampung 1 Skip
- Kelurahan Selumit
- Kelurahan Selumit Pantai
- Kelurahan Sebengkok
- Kelurahan Lingkas Ujung
- Kelurahan Gunung Lingkas
- Kelurahan Kampung Empat
- Kelurahan Kampung Enam
- Kelurahan Mamburungan
- Kelurahan Mamburungan Timur
- Kelurahan Pantai Amal
- Kelurahan Juata Permai
- Kelurahan Juata Laut
- Kelurahan Juata Kerikil
Geografi
Kota Tarakan, yang secara geografis terletak pada 3°14'23" - 3°26'37" Lintang Utara dan 117°30'50" - 117°40'12" Bujur Timur, terdiri dari 2 (dua) pulau, yaitu Pulau Tarakan dan Pulau Sadau dengan luas wilayah mencapai 657,33 km².Adapaun batas-batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Kecamatan Pulau Bunyu
- Sebelah Timur : Laut Sulawesi
- Sebelah Selatan : Kecamatan Tanjung Palas
- Sebelah Barat : Kecamatan Sesayap dan Kecamatan Sekatak
Penduduk & Agama
Penduduk
Berikut adalah pertumbuhan penduduk Kota Tarakan dari tahun 1980 :Tahun | Populasi |
---|---|
1980 | 55.444 jiwa |
1991 | 84.648 jiwa |
1997 | 109.353 jiwa |
1998 | 113.565 jiwa |
2000 | 116.641 jiwa |
2001 | 121.588 jiwa |
2003 | 149,998 jiwa |
2005 | 168.331 jiwa |
2007 | 176.981 jiwa |
2008 | 178.111 jiwa |
2010 | 193.069 jiwa [13] |
2012 | 239.787 jiwa |
Penduduk Tarakan berdasarkan wilayah :
Jumlah penduduk di Kecamatan Tarakan Barat adalah 67.780 jiwa, berikut adalah data dari setiap kelurahan :
Kelurahan | Penduduk | Luas |
---|---|---|
Karang Anyar | 27.573 jiwa | 5,61 km² |
Karang Anyar Pantai | 17.855 jiwa | 8,51 km² |
Karang Balik | 7.875 jiwa | 0,80 km² |
Karang Harapan | 7.621 jiwa | 12,31 km² |
Karang Rejo | 6.856 jiwa | 0,76 km² |
Kelurahan | Penduduk | Luas |
---|---|---|
Kampung 1 Skip | 8.410 jiwa | 50,61 km² |
Pamusian | 14.131 jiwa | 2,54 km² |
Sebengkok | 15.019 jiwa | 1,48 km² |
Selumit | 6.490 jiwa | 0,43 km² |
Selumit Pantai | 16.347 jiwa | 0,48 km² |
Kelurahan | Penduduk | Luas |
---|---|---|
Gunung Lingkas | 7.905 jiwa | 3,19 km² |
Lingkas Ujung | 10.409 jiwa | 1,16 km² |
Kampung 4 | 4.529 jiwa | 11,39 km² |
Kampung 6 | 5.433 jiwa | 11,21 km² |
Mamburungan | 7.633 jiwa | 8,51 km² |
Mamburungan Timur | 2.531 jiwa | 10,40 km² |
Pantai Amal | 4.469 jiwa | 12,15 km² |
Kelurahan | Penduduk | Luas |
---|---|---|
Juata Kerikil | 4.705 jiwa | 10,59 km² |
Juata Laut | 10.401 jiwa | 84,54 km² |
Juata Permai | 6.877 jiwa | 14,23 km² |
Suku & Agama
Kota Tarakan, yang didiami oleh suku asli Tidung, dalam perkembangannya sebagaimana daerah lain dihuni pula oleh suku-suku lain seperti, Suku Dayak, Banjar, Jawa, Bugis, Batak, Toraja, Tionghoa, dan lain-lain.Pemeluk agama terbesar adalah Islam disamping Kristen, Hindu dan Budha. Berikut jumlah Penduduk Menurut Agama/Kepercayaan :
Islam | 162.983 jiwa |
Protestan | 20.633 jiwa |
Katolik | 5.523 jiwa |
Budha | 3.746 jiwa |
Hindu | 162 jiwa |
Khonghucu | 12 jiwa |
Lain-lain | 10 jiwa |
Pendidikan
Pendidikan di Kota Tarakan lumayan maju, karena sudah memiliki beberapa Sekolah Bertaraf Internasional, yaitu SMP Negeri 1 Tarakan[15] [16], SMP Negeri 3 Tarakan, dan SMA Negeri 1 Tarakan[17] [18], dan 2 Sekolah Adiwiyata, yaitu SMP Negeri 1 Tarakan dan SMK Negeri 1 Tarakan.Berikut adalah data tentang pendidikan di Kota Tarakan :
- Taman Kanak-Kanak = 27 sekolah
- Sekolah Dasar = 65 sekolah (21.078 siswa)
- Sekolah Menengah Pertama = 21 sekolah (2.596 siswa)
- Sekolah Menengah Atas = 12 sekolah (1.617 siswa)
- Sekolah Menengah Kejuruan = 7 sekolah (2.025 siswa)
- Perguruan Tinggi = 6 sekolah
Transportasi
Darat
Di Tarakan hanya ada Taxi Bandara dan Angkutan Kota atau Angkot untuk transportasi darat, Bus hanya digunakan untuk karyawan industri di daerah Juwata Laut. Rencananya akan di bangun jembatan penghubung antara Kota Tarakan dengan Kecamatan Sekatak, Kabupaten Bulungan [19]. Panjang jembatan yang akan dibangun ini adalah 5 km dan akan melewati Pulau Sadau di tengahnya.Laut
Tarakan menyediakan pelayanan transportasi laut dengan tujuan wilayah lain di Kalimantan Utara dan Tawau, Sabah, Malaysia. Pelabuhan di Tarakan juga melayani transportasi laut ke Jawa dan Sulawesi. Di Kota Tarakan terdapat 4 pelabuhan utama antara lain Pelabuhan Tengkayu I, Pelabuhan Tengkayu II, Pelabuhan Malundung dan Pelabuhan Juwata Laut. Pelabuhan Tengkayu I dimanfaatkan sebagai pelabuhan untuk Speed Boat ke wilayah lain di Kalimantan Utara jaraknya dari pusat kota sekitar 1 km, Pelabuhan Tengkayu II digunakan sebagai pelabuhan bongkar muat barang jarak dari pusat kota hanya 500 m, Pelabuhan Malundung digunakan sebagai pelabuhan untuk kapal besar tujuan Jawa, Sulawesi dan Malaysia jaraknya dari pusat kota 1,5 km, serta Pelabuhan Juwata Laut yang baru saja dibangun digunakan sebagai pelabuhan Ferry jaraknya dari pusat kota adalah 10 km.Udara
Transportasi udara di kota Tarakan dimungkinkan melalui pelabuhan udara International Juwata, yang melayani penerbangan dari maskapai penerbangan Domestik maupun International. Rute Domestik meliputi antara lain dari Tarakan langsung menuju kota : Balikpapan, Surabaya, Jakarta, Tanjung Selor, Nunukan, Berau. Maskapai penerbangan yang melayani antara lain : Lion Air, Batavia Air, Sriwijaya Air, Garuda indonesia,Kalstar, Susi Air, MAF. Sedangkan rute International, baru saja diresmikan pada awal tahun 2012 dengan rute Tarakan - Tawau (Malaysia) pulang pergi dengan dilayani maskapai penerbangan MASWings dari Malaysia.Perbankan
Tarakan memiliki beberapa bank pemerintah dan swasta maupun syariah yang membuka kantor cabang, berikut adalah daftar bank di Kota Tarakan :- Bank Indonesia, cabang Kalimantan Timur bagian Utara
- Bank Mandiri
- Bank Negara Indonesia
- Bank Perkreditan Rakyat
- Bank Rakyat Indonesia
- Bank Tabungan Negara
- Bank Kaltim
- Bank Bukopin
- Bank Central Asia
- Bank CIMB Niaga
- Bank Danamon
- Bank ICB Bumiputera
- Bank Internasional Indonesia
- Bank Mega
- Bank Muamalat Indonesia
- Bank OCBC NISP
- Bank Permata
- Bank Sinarmas
- Bank Tabungan Pensiunan Nasional
Media Informasi
Televisi
Radio
- Radio Republik Indonesia
- RRI Tarakan Pro1 - 97.9 MHz
- RRI Tarakan Pro2 - 101.9 MHz
- RRI Tarakan Pro3 - 88.8 MHz
- Suara Kasih - 91.2 MHz
- Pas FM - 92.0 MHz
- Breaker FM - 95.3 MHz
- Suara Bhayangkara - 96.0 MHz
- Radar Tarakan (RTFM) - 98.7 MHz
- Kaltara FM - 100.3 MHz
- Radio Dakwah At-Tanwir - 103.2 MHz
- Bunyu FM, Bunyu - 104.1 MHz
- Medika FM - 104.6 MHz
- Star FM - 105.4 MHz
- Grass FM - 106.2 MHz
- Beo Persada (Radio Elshinta) - 106.7 MHz
Surat Kabar Harian
- Kalimantan Utara Post
- Kaltara Pos
- Koran Kaltara
- Metro Paguntaka
- Radar Tarakan
- Suara Kaltara
- Tribun Kaltara
Obyek Wisata
Berikut adlah wisata-wisata yang dapat ditemukan di Tarakan[20] :- Pesta Rakyat Iraw Tengkayu, merupakan peristiwa bersejarah bagi masyarakat bumi paguntaka biasa diperingati setiap 2 tahun sekali
- Pantai Amal, terdiri dari 2 buah pantai, yaitu pantai amal baru dan pantai amal lama, pantai ini terletak di Kelurahan Pantai Amal, Kecamatan Tarakan Timur. Pemandangan di pantai amal sangat indah karena memiliki banyak pohon kelapa dan airnya yang berwarna biru [21]
- Grand Tarakan Mall adalah pusat perbelanjaan modern terbesar di Kalimantan Utara
- Gusher Plaza, terletak disamping Hutan Mangrove, di dalam Gusher Plaza terdapat Ramayana Department Store, Robinson Supermarket, KFC, EMI dan sebagainya. Kebanyakan merupakan Ruko (rumah toko) yang sebagian besar bergerak di bidang usaha retail alat rumah tangga, handphone, pakaian dan lain-lain. [22]
- THM Plaza, berada di depan Grand Tarakan Mall, terdapat banyak kios, salah satunya KFC, toko buku Karisma.
- Museum Rumah Bundar, merupakan museum dengan bentuk atap bundar atau setengah lingkaran, museum ini berisi peninggalan sejarah milik Belanda dan Jepang [23] [24]
- Baloy Adat Tidung, adalah museum peninggalan sejarah kerajaan Tidung
- Hutan Mangrove, merupakan habitat alami dari fauna asli Tarakan, yakni Bekantan
- Islamic Center Baitul Izzah, Kampung Empat, Tarakan Timur adalah masjid terbesar di Kalimantan Utara. Islamic Center ini terletak sekitar 5 km dari pusat kota. [25]
- Bais Hills Pantai Amal, terdapat kolam renang umum dan restaurant.
- Penangkaran Buaya Juwata, berada di Kelurahan Karang Harapan, Tarakan Barat [26]. Obyek ini adalah salah satu obyek wisata unggulan di Kota Tarakan dan memiliki koleksi buaya dari beberapa wilayah di Kalimantan. Dengan luas sekitar 5 hektare, kegiatan penangkaran buaya telah dimulai sejak 1991. Ada tiga jenis buaya ditangkarkan di sini. Mereka adalah Buaya Muara (crocodylus porosus), Buaya Supit (tamistoma scheillius), dan Buaya Air Tawar (crocodylus siamlisus)
- Tarakan Expo, diadakan setiap ulang tahun Kota Tarakan mulai tanggal 15 Desember sampai Tahun Baru
- Wana Wisata Persemaian, sebuah Wana Wisata yang jaraknya kurang lebih 30 menit dari pusat kota ini merupakan sebuah tempat persemaian beberapa tumbuhan. Wana Wisata ini di miliki oleh badan Inhutani kota Tarakan. Tak hanya pepohonan atau tumbuhan saja yang dapat anda lihat disana, tetapi juga dapat ditemukan beberapa fauna yang hidup bebas ditempat tersebut. Wana Wisata ini terletak di Kelurahan Karang Harapan, Tarakan Barat. Banyak yang berkunjung sebagai sarana piknik keluarga di samping itu tersedia juga sarana latihan Golf bagi pemula [27] Update 2012 : Wahana wisata ini kurang terawat dan sering dijadikan sebagai lokasi Bumi perkemahan Pramuka.
- Taman Kebun Anggrek, merupakan tempat atau lokasi penangkaran serta pembudidayaan Anggrek di Tarakan [28]
- Taman Oval Ladang
- Taman Oval Markoni
- Taman Oval Malundung
- Taman Monumen Penghargaan Kota Tarakan di Bandara Juwata
- Bungker Peninggalan Jepang di Bandara Juwata
- Makam Tentara Jepang
- Tugu Makam Tentara Australia
- Air Terjun Karungan
- Pulau Sadau
- Taman Rekreasi Air 3R
Kota Kembar
Kota Tarakan memiliki beberapa kota kembar yang semuanya terdapat di Malaysia, yaitu :Galeri
- ^ Sejarah Kota Tarakan
- ^ http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/127050-RB04H26p-Pendudukan%20Jepang-Lampiran.pdf
- ^ (Belanda) Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, Lembaga Kebudajaan Indonesia (1855). Tijdschrift voor Indische taal-, land-, en volkenkunde. Lange & Co. hlm. 423. Text "Bagian 4" ignored (help)
- ^ Stanley (1997). Halaman 9.
- ^ John Coates (2001), An Atlas of Australia's Wars. Oxford University Press, Melbourne. Halaman 280.
- ^ Stanley (1997). Halaman 66.
- ^ I Australian Corps (1980). Halaman 64-65.
- ^ Stanley (1997). Halaman 7-9.
- ^ Stanley (1997). Halaman 8-9.
- ^ Stanley (1997). Halaman 9.
- ^ Stanley (1997). Halaman 57.
- ^ Long (1963). Halaman 503.
- ^ http://www.radartarakan.co.id/index.php/kategori/detail/Tarakan/6549
- ^ http://tarakan-tv.com/sosialbudaya/842-baitul-izzah-nama-masjid-islamic-centre-yang-baru
- ^ http://www.smpn1trk.sch.id
- ^ http://www.radartarakan.co.id/index.php/kategori/detail/Kaltara/8084
- ^ http://www.sman1-trk.sch.id/
- ^ http://www.tarakan-tv.com/pendidikan/1113-sman-1-raih-duta-baca-tingkat-provinsi
- ^ http://tarakan-tv.com/pemerintah/130-jembatan-bulan-harus-didukung-provinsi
- ^ http://arkeologi.web.id/articles/arkeologi-publik/1102-wisata-budaya-dan-sejarah-tarakan
- ^ http://www.tribunnews.com/2010/08/23/2011-tarakan-miliki-waterboom
- ^ http://www.radartarakan.co.id/index.php/kategori/detail/Tarakan/16495
- ^ http://paguntakacity.blogspot.com/2011/05/rumah-bundar-jadi-embrio-museum-tarakan.html
- ^ http://www.tarakan-tv.com/sosialbudaya/654-museum-bundar-menjadi-tujuan-wisata-internasional
- ^ http://web.archive.org/20110917185620/ardiz.blogspot.com/2011/07/islamic-center-baitul-izzah-tarakan.html
- ^ http://www.tarakanshop.com/index.php?option=com_content&view=article&id=113:wisata-tarakan-penangkaran-buaya&catid=41:lokasi-wisata&Itemid=92
- ^ http://www.tarakanshop.com/index.php?option=com_content&view=article&id=104:wana-wisata-persemaian&catid=41:lokasi-wisata&Itemid=92
- ^ http://www.tarakanshop.com/index.php?option=com_content&view=article&id=105:wisata-taman-anggrek-tarakan&catid=41:lokasi-wisata&Itemid=92
Langganan:
Postingan (Atom)